Rabu, 03 Desember 2014

MATEMATIKA: MENTAL DAN INTEGRITAS

Matematika: Mental dan Integritas

Matematika melatih seseorang untuk mencari koneksi antara persoalan dan jawaban dengan formula yang berlaku.
Foto: istimewa
SATUHARAPAN.COM – Saya  mendapat undangan dari seorang teman untuk menghadiri seminar mengenai mental matematika. Dalam seminar itu, dikatakan bahwa pendidikan matematika dapat membentuk mental seseorang. Setelah saya pikirkan, teori ini ada benarnya juga.  Matematika sebagai ilmu pasti, menghasilkan hal-hal yang tak berubah di mana pun, misalnya 1+1=2.  Rumus-rumus diciptakan untuk menjelaskan bagaimana input akan menghasilkan output dengan komposisi yang dapat diprediksi sebelumnya.
Misalnya, seorang dokter, dengan sumpah profesi yang telah dibuat,  akan menjalankan profesinya membantu pasien yang sakit menjadi sembuh.  Seorang guru, dengan tugas mendidik murid-muridnya, akan menjalankan profesinya sebagai pendidik.  Seorang pendeta, sebagai orang yang diurapi Allah, akan melakukan hal-hal yang sehubungan dengan tugasnya membawa mandat Yang Maha Tinggi. 
Bagaimana bila hal tersebut tidak terjadi?  Seorang hakim memutuskan perkara dengan tidak adil, wakil rakyat tidak menjunjung kepentingan rakyat, seorang dokter memberikan resep obat berdasarkan komisi dan target dari pabrik obat.  Tentu saja, semua itu menyalahi rumus yang berlaku.
Memberikan pendidikan mental matematika sejak dini akan melatih logika dan sikap anak untuk menaati rumus.   Seseorang yang memahami 1+1=2, tidak akan memberikan jawaban 3 untuk 1+1.  Seseorang yang mengajarkan bahwa mencuri adalah tindakan ilegal, tidak akan melakukan pencurian dalam bentuk apa pun, baik itu mencuri harta, waktu, maupun pengetahuan.
Matematika melatih seseorang untuk mencari koneksi antara persoalan dan jawaban dengan formula yang berlaku, melatih diri untuk bercermin apakah output kita sesuai dengan rumus yang diemban dalam diri kita. 
Integritas ilmu pengetahuan yang jujur dan pasti hendaklah menjadi integritas diri para pembelajar.

BAHAYA LISAN

Untuk mengetahui apa yang dipikirkan seseorang dapat dilihat ,dari apa yang banyak dikeluarkan oleh lisannya. Lisan yang keluar dari seseorang akan terdengar dan sampai ketelinga orang lain, sehingga dapat mempengaruhi orang mendengarnya. Jika lisan yang dikeluarkan baik maka yang mendengar akan kena imbasnya, tapi sebaliknya yang terucap dengan lisan yang keluar kurang baik juga akan berpengaruh kepada yang mendengarkanya.
Dengan lisan yang terucap tidak baik selain akan mempengaruhi orang lain yang mendengarkan juga akan membahayakan dirinya sendiri.
Bahaya lisan (lidah) itu sangat besar sekali dan sama sekali tidak akan dapat menyelamatkannya, kecuali berkata-kata dengan lisan yang baik. Rosululloh bersabda;

" Belum dinamakan lurus keimanan seseorang itu sehingga lurus hatinya dan juga belum dikatakann lurus hatinya itu sehingga lurus lisannya dan tidak akan masuk surga seseorang yang tetangganya itu belum dapat merasa aman dari kejahatan-kejahatannya"

sahabat Mu"az bin Jabal r.a. pernah bertanya kepada Rasululloh S.A.W. :  "Apakah kita ini juga akan diambil tindakan karena apa yang kita ucapkan itu, ya Rasululloh ?. Beliau s.a.w. lalu menjawab :

"Hai Ibnu Jabal, tidaklam manusia-manusia itu akan ditelungkupkan dengan hidungnya terlebih dahulu di neraka, melainkan apa yang dituai ( dilakukan ) oleh lidah-lidahnya".
                                                               Diriwayatkan oleh Hakim dan lain-lain.

Juga Ibnu Mas'ud brkata : "Hai lidah, katakanlah yang baik,, engkau pasti memperoleh kemanfaatan, diamlam dari berkata yang buruk, engkau pasti selamat sebelum engkau menyesal"  

Ada lagi sabda Rosululloh s.a.w. : 

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau berdiam saja ( kalau tidak dapat berkata yang baik )". HR Bukhori Muslim.


Afat-afatnya lisan

Afat lisan artinya  bahaya tau kecelakaan yang akan ditimblkn oleh lisan.
Macammacam banaak dintaranya:
1.Berkata yang tak berguna
2. Berlebih-lebihan daam berkata
3. bercakapcakap dalam kebatiln
4.Berbanth danbertengkarlidah
5. Permusuhan
6. Membuat-buat keindahan kat- kata
7. Berkata kotor memaki-maki serta ucapan yang rendah
8. Melaknat
9. Bernyanyi dan bersajak
10, Bersenda gurau
11. Penghinaan dan eljekan
12. Menyiar-nyiarkan rahasia
13. Janji dusta
14. Berdusta dalam kata dan sumpah
15. Ghibah ( mengumpat 
16. Mengadu domba
17. Ucapan orang yang bermuka dua
18. Memuji
19. Kesalahan-kesalahandalam pembicaraan yang pelik-pelik
20. Berbagai masalah yang pelik dalam islam.

Semoga tulisan ada manfaat bagi kita.A


DA'FU SYUBAH AT-TASYBIH

 DA'FU SYUBAH AT-TASYBIH